Peduliwni – Taiwan adalah salah satu negara tujuan favorit bagi para pekerja migran Indonesia (PMI). Menurut data Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), ada sekitar 270 ribu WNI yang tinggal dan bekerja di Taiwan pada tahun 2023.
Namun, tidak semua WNI yang ada di Taiwan hidup dengan tenang dan nyaman. Beberapa di antara mereka mengalami berbagai masalah, mulai dari konflik antar kelompok, pelanggaran hak asasi manusia, hingga ancaman keamanan akibat ketegangan politik.
Konflik Antara Kelompok Bela Diri
Salah satu masalah yang sering terjadi di kalangan WNI di Taiwan adalah konflik antara kelompok bela diri. Ya, ternyata banyak WNI yang bergabung dengan perguruan bela diri di Taiwan, baik untuk belajar, bersosialisasi, maupun berkompetisi. Namun, kadang-kadang ada perselisihan atau persaingan yang berujung pada tawuran atau bentrokan.
Contohnya adalah peristiwa yang terjadi pada Minggu, 3 September 2023. Saat itu, sekitar 30 WNI yang tergabung dalam dua kelompok bela diri beradu kekuatan di depan Stasiun Kereta Api Changhua. Akibatnya, satu WNI tewas dan satu lainnya luka-luka.
Polisi Taiwan menangkap 16 orang yang di duga terlibat dalam perkelahian tersebut dan menjerat mereka dengan tuduhan pembunuhan, penganiayaan, dan pertikaian yang menyebabkan kematian. Peristiwa ini sangat di sayangkan oleh pemerintah Indonesia, khususnya Kemenlu dan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
Mereka berusaha memfasilitasi pemulangan jenazah korban, pendampingan hukum bagi tersangka, dan komunikasi antar kelompok WNI agar kasus serupa tidak terulang. Menurut BP2MI, sudah ada sembilan perkelahian antar kelompok WNI di Taiwan sejak tahun 2022 hingga 2023, yang mengakibatkan dua orang meninggal.
Pelanggaran Hak Asasi Manusia
Masalah lain yang di hadapi oleh WNI di Taiwan adalah pelanggaran hak asasi manusia, khususnya terkait dengan kondisi kerja dan perlindungan hukum. Banyak WNI yang bekerja sebagai pekerja domestik, pekerja pabrik, atau pekerja perikanan di Taiwan. Sayangnya, tidak semua dari mereka mendapatkan perlakuan yang adil dan manusiawi dari majikan atau agen mereka.
kasus pelanggaran hak asasi manusia yang di alami oleh TKI di Taiwan antara lain adalah:
- Kasus WNI yang ditipu oleh agen di Taiwan. TKI tersebut bernama Rini, yang bekerja sebagai pekerja pabrik di Taiwan sejak tahun 2019. Ia mengaku harus membayar biaya penempatan yang sangat tinggi kepada agennya, yang membuatnya terlilit hutang. Selain itu, ia juga tidak mendapatkan gaji yang sesuai dengan kontrak dan tidak mendapatkan asuransi kesehatan.
Pemerintah Indonesia, melalui Kemenlu dan BP2MI, berupaya untuk membantu TKI yang mengalami pelanggaran hak asasi manusia di Taiwan. Mereka berkoordinasi dengan pihak berwenang Taiwan untuk menyelesaikan kasus-kasus tersebut dan memberikan bantuan hukum, medis, psikologis, dan sosial bagi korban.
Mereka juga mengimbau WNI untuk berhati-hati dalam memilih agen penempatan dan majikan, serta melaporkan segala bentuk pelanggaran yang di alami.
Ancaman Keamanan Akibat Ketegangan Politik
Masalah terakhir yang di hadapi oleh TKI di Taiwan adalah ancaman keamanan akibat ketegangan politik antara Taiwan dan China. Seperti di ketahui, China mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya, sementara Taiwan menginginkan kemerdekaan. Hal ini menyebabkan hubungan antara kedua negara sering tegang dan berpotensi memicu konflik militer.
Pada bulan Agustus 2022, misalnya, China mengirimkan lebih dari 40 pesawat tempur dan pembom ke wilayah udara Taiwan dalam dua hari berturut-turut. Ini merupakan pelanggaran terbesar yang pernah di lakukan China terhadap Taiwan. Taiwan pun merespons dengan mengerahkan jet-jet tempurnya untuk mengusir pesawat-pesawat China tersebut.
Selain itu, Taiwan juga meningkatkan kesiapsiagaan militer dan kerjasama pertahanan dengan Amerika Serikat, yang merupakan sekutu utamanya. Ketegangan politik antara Taiwan dan China tentu saja berdampak pada keamanan TKI yang ada di Taiwan. Jika terjadi eskalasi konflik, TKI bisa menjadi korban atau sasaran serangan.
Oleh karena itu, pemerintah Indonesia mengimbau TKI untuk selalu waspada dan mengikuti perkembangan situasi di Taiwan. Kemenlu juga menyatakan bahwa kondisi WNI di Taiwan masih terbilang aman dan tidak ada rencana untuk melakukan evakuasi.
Kesimpulan
TKI yang ada di Taiwan menghadapi berbagai masalah, mulai dari konflik antar kelompok, pelanggaran hak asasi manusia, hingga ancaman keamanan akibat ketegangan politik. Pemerintah Indonesia berusaha untuk membantu WNI yang mengalami masalah tersebut dan memberikan perlindungan bagi mereka. Namun, TKI juga harus berperan aktif untuk menjaga kerukunan, menghormati hukum, dan menghindari konflik di Taiwan.
Demikian artikel yang kami buat tentang berita WNI yang ada di Taiwan. Semoga artikel ini bermanfaat dan informatif bagi kamu yang ingin mengetahui tentang TKI di Taiwan. Jika kamu mempunyai pertanyaan, saran, atau kritik, silahkan tulis pada kolom komentar yang ada di bawah ini. Sekian dan terima kasih.