Peduliwni.com – Jepang merupakan salah satu negara tujuan favorit bagi para pekerja migran Indonesia (PMI) atau yang dulu di kenal sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI). Banyak alasan yang membuat orang Indonesia tertarik untuk bekerja di Jepang, salah satunya adalah gaji TKI jepang yang tinggi dan jaminan asuransi yang terjamin.

Namun, bagaimana sebenarnya gaji TKI Jepang? Apa saja persyaratan dan cara untuk menjadi TKI Jepang? Artikel ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut secara lengkap dan detail.

Gaji TKI Jepang

Gaji TKI Jepang bervariasi tergantung pada jenis pekerjaan, lokasi, dan kualifikasi yang di miliki. Secara umum, gaji TKI Jepang lebih tinggi daripada gaji pekerja di Indonesia. Berdasarkan data dari Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), gaji TKI Jepang berkisar antara Rp 8 juta hingga Rp 58 juta per bulan.

Gaji tertinggi biasanya di berikan kepada pekerja yang memiliki keahlian khusus dan pendidikan yang tinggi, seperti nurse (kangoshi) dan careworker (kaigifukushishi). Gaji TKI Jepang untuk pekerjaan ini bisa mencapai Rp 22 juta hingga Rp 30 juta per bulan.

Selain gaji bulanan, TKI Jepang juga bisa mendapatkan fasilitas asuransi, lembur, dan tunjangan lainnya. Asuransi yang di berikan meliputi asuransi kesehatan, asuransi pensiun, asuransi kecelakaan kerja, dan asuransi pengangguran. Lembur biasanya di bayar dengan tarif 1,25 kali hingga 1,5 kali dari gaji per jam. Tunjangan yang bisa di dapatkan antara lain tunjangan transportasi, tunjangan makan, tunjangan perumahan, dan tunjangan keluarga.

Namun, perlu di ingat bahwa gaji TKI Jepang juga harus di sesuaikan dengan biaya hidup di Jepang, yang terkenal cukup tinggi. Biaya hidup di Jepang meliputi biaya makan, sewa tempat tinggal, transportasi, pajak, dan kebutuhan lainnya. Biaya hidup di Jepang juga berbeda-beda tergantung pada kota dan gaya hidup. Secara rata-rata, biaya hidup di Jepang untuk seorang TKI adalah sekitar Rp 10 juta hingga Rp 15 juta per bulan.

Persyaratan dan Cara Menjadi TKI Jepang

Untuk bisa menjadi TKI Jepang, ada beberapa persyaratan dan cara yang harus dipenuhi dan dilakukan. Persyaratan dan cara ini bisa berbeda-beda tergantung pada jalur perekrutan yang dipilih. Ada dua jalur perekrutan yang bisa diambil, yaitu jalur swasta (P to P) dan jalur pemerintah (G to P atau G to G).

Jalur swasta adalah jalur perekrutan yang di lakukan oleh perusahaan swasta yang bergerak di bidang penempatan pekerja migran. Jalur ini biasanya lebih cepat dan mudah, tetapi juga lebih berisiko.

Risikonya antara lain adalah adanya biaya pendaftaran yang tinggi, penipuan, perjanjian kerja yang tidak sesuai, dan perlindungan yang kurang. Oleh karena itu, jika memilih jalur ini, sebaiknya memilih perusahaan swasta yang terdaftar dan terpercaya.

Jalur pemerintah adalah jalur perekrutan yang di lakukan oleh pemerintah Indonesia bekerja sama dengan pemerintah Jepang atau organisasi internasional. Jalur ini biasanya lebih lama dan sulit, tetapi juga lebih aman dan terjamin.

Keuntungannya antara lain adalah tidak ada biaya pendaftaran, ada uji kompetensi dan sertifikasi, ada bimbingan dan pelatihan, dan ada perlindungan hukum. Oleh karena itu, jika memilih jalur ini, sebaiknya mempersiapkan diri dengan baik dan mengikuti prosedur yang ditetapkan.

Persyaratan umum untuk menjadi TKI Jepang melalui jalur pemerintah adalah sebagai berikut:

  • Warga negara Indonesia
  • Berusia minimal 18 tahun dan maksimal 30 tahun
  • Memiliki ijazah minimal SMA/SMK atau sederajat
  • Memiliki kemampuan bahasa Jepang minimal N4 (JLPT)
  • Memiliki kesehatan fisik dan mental yang baik
  • Memiliki surat keterangan catatan kepolisian (SKCK)
  • Memiliki paspor yang masih berlaku
  • Memiliki visa kerja yang sesuai dengan jenis pekerjaan

Cara untuk menjadi TKI Jepang melalui jalur pemerintah adalah sebagai berikut:

  • Mendaftar online melalui situs resmi BP2MI atau organisasi internasional yang di tunjuk
  • Mengikuti tes seleksi administrasi, akademik, kesehatan, dan psikologi
  • Mengikuti tes kompetensi dan sertifikasi sesuai dengan jenis pekerjaan
  • Mengikuti pelatihan bahasa Jepang dan budaya Jepang
  • Mengikuti bimbingan pra-keberangkatan dan penandatanganan kontrak kerja
  • Mendapatkan visa kerja dan tiket pesawat
  • Berangkat ke Jepang dan bekerja sesuai dengan kontrak kerja

Kesimpulan

Gaji TKI Jepang adalah salah satu alasan yang membuat banyak orang Indonesia tertarik untuk bekerja di Jepang. Gaji TKI Jepang bervariasi tergantung pada jenis pekerjaan, lokasi, dan kualifikasi yang di miliki. Secara umum, gaji TKI Jepang lebih tinggi daripada gaji pekerja di Indonesia.

Selain gaji bulanan, TKI Jepang juga bisa mendapatkan fasilitas asuransi, lembur, dan tunjangan lainnya. Namun, gaji TKI Jepang juga harus di sesuaikan dengan biaya hidup di Jepang, yang terkenal cukup tinggi.

Untuk bisa menjadi TKI Jepang, ada beberapa persyaratan dan cara yang harus dipenuhi dan dilakukan. Persyaratan dan cara ini bisa berbeda-beda tergantung pada jalur perekrutan yang di pilih.

Ada dua jalur perekrutan yang bisa di ambil, yaitu jalur swasta dan jalur pemerintah. Jalur swasta biasanya lebih cepat dan mudah, tetapi juga lebih berisiko. Jalur pemerintah biasanya lebih lama dan sulit, tetapi juga lebih aman dan terjamin.

Demikian artikel tentang  gaji tki jepang. Semoga artikel ini bermanfaat dan informatif bagi Kamu. Terima kasih telah membaca.

Shares:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *