Peduliwni.comAdat istiadat Korea Selatan adalah suatu hal yang sangat menarik untuk dibahas. Apalagi kamu yang pecinta drama Korea. Korea Selatan adalah negara yang memiliki kekayaan budaya dan tradisi yang berakar dari sejarahnya yang panjang.

Negara ini juga dikenal sebagai salah satu kekuatan teknologi dan budaya pop global yang menarik perhatian banyak orang. Dalam artikel ini, saya akan membahas beberapa adat istiadat Korea Selatan yang unik dan menarik, mulai dari festival lumpur hingga makanan tradisional.

Adat Istiadat Korea Selatan: Tradisi dan Budaya

Festival Lumpur

Salah satu festival yang paling populer dan menyenangkan di Korea Selatan adalah festival lumpur atau Boryeong Mud Festival. Festival ini diadakan setiap tahun pada bulan Juli di kota Boryeong, Provinsi Chungcheong Selatan. Nah, Festival ini dimulai pada tahun 1998 sebagai cara untuk mempromosikan lumpur mineral alami yang dipercaya memiliki manfaat kesehatan dan kecantikan untuk kulit.

Festival ini menawarkan berbagai aktivitas yang melibatkan lumpur, seperti seluncuran lumpur, gulat lumpur, spa lumpur, dan pesta lumpur. Selain itu, Festival ini juga menampilkan pertunjukan musik, tari, dan kembang api yang meriah. Festival ini menarik jutaan pengunjung setiap tahun, baik dari dalam maupun luar negeri, yang ingin merasakan sensasi bermain lumpur di musim panas.

Budaya Nakji

Jika Kamu adalah pecinta kuliner yang berani mencoba hal-hal baru, Kamu mungkin tertarik untuk mencicipi nakji, atau gurita hidup. Nakji adalah salah satu makanan khas Korea Selatan yang cukup ekstrem dan kontroversial. Gurita hidup di potong kecil-kecil dan di taburi biji wijen, lalu di sajikan di atas piring sambil masih bergerak-gerak.

Cara memakannya adalah dengan menempelkan potongan gurita ke lidah dan mengunyahnya dengan cepat sebelum ventosa-ventosanya menempel di mulut. Nakji dikatakan memiliki rasa yang lezat dan tekstur yang kenyal, tetapi juga berisiko menyebabkan tersedak jika tidak dimakan dengan hati-hati. Nakji biasanya disajikan di restoran khusus gurita atau di pasar tradisional.

Sauna

Sauna publik atau jjimjilbang adalah tempat pemandian umum yang sangat populer di Korea Selatan. Jjimjilbang bukan hanya tempat untuk mandi dan bersantai, tetapi juga tempat untuk bersosialisasi, tidur, dan menikmati berbagai fasilitas lainnya. Jjimjilbang biasanya terdiri dari dua bagian, yaitu bagian basah dan bagian kering.

Bagian basah adalah tempat untuk mandi dengan air panas atau dingin, scrub tubuh, pijat, dan berendam di kolam air hangat dengan berbagai bahan alami, seperti teh hijau, ginseng, atau anggur. Bagian kering adalah tempat untuk beristirahat di ruangan dengan suhu yang berbeda-beda, mulai dari dingin hingga sangat panas, dengan berbagai tema, seperti batu, garam, tanah liat, atau batu bara.

Di sini, pengunjung biasanya mengenakan pakaian khusus yang di sediakan oleh jjimjilbang dan membungkus kepala dengan handuk. Di bagian kering, pengunjung juga bisa menonton TV, bermain game, membaca buku, atau tidur di lantai yang di lapisi tikar atau kasur. Selain itu, jjimjilbang juga menyediakan aneka makanan dan minuman ringan, seperti telur rebus, mie instan, es krim, atau sikhye, minuman beras manis tradisional.

Hanok

Kemudian, Hanok adalah rumah tradisional Korea Selatan yang memiliki arsitektur yang unik dan indah. Hanok di bangun dengan memperhatikan prinsip-prinsip feng shui, yaitu harmoni antara manusia dan alam. Biasanya menghadap ke selatan untuk mendapatkan sinar matahari yang cukup dan terlindung dari angin dingin.

Dan juga memiliki sistem pemanas lantai yang di sebut ondol, yang menggunakan panas dari api yang membakar kayu atau batu bara di bawah lantai. Lantai hanok biasanya di lapisi dengan anyaman bambu atau tikar jerami yang di sebut yo, yang di gunakan sebagai alas duduk atau tidur.

Hanok terdiri dari beberapa bagian, yaitu anchae, bagian dalam yang di gunakan oleh wanita dan anak-anak; sarangchae, bagian luar yang di gunakan oleh pria dan tamu; sarangbang, ruang belajar atau kerja; dan haengrangchae, ruang untuk pelayan atau tamu tambahan. Hanok juga memiliki halaman yang di kelilingi oleh tembok atau pagar kayu, yang biasanya di tanami dengan bunga, pohon, atau kolam kecil.

Tarian Tradisional

Terakhir, Tarian tradisional Korea Selatan adalah salah satu bentuk seni yang mengekspresikan nilai-nilai, emosi, dan kepercayaan masyarakat Korea. Tarian tradisional Korea Selatan memiliki berbagai jenis dan gaya, tergantung pada tujuan, tema, dan daerah asalnya. Beberapa tarian tradisional yang terkenal adalah:

  • Jhakchum, tarian perang yang menampilkan gerakan-gerakan yang energik dan dinamis. Yang di lakukan oleh para prajurit atau pejuang dengan mengenakan kostum dan perlengkapan perang, seperti pedang, tombak, perisai, atau bendera.
  • Cheoyongmu, tarian topeng yang menggambarkan legenda Cheoyong, putra dewa laut yang bisa mengusir penyakit dan roh jahat dengan menari dan bernyanyi. Tarian ini biasanya di lakukan oleh lima penari yang mengenakan topeng. Dengan ekspresi yang berbeda, yaitu gembira, marah, sedih, senang, dan netral.
  • Chunaengjeon, tarian musim semi yang merupakan tarian rasa syukur kepada dewa Sanchoensin dan Irwolseosingsin atas keberhasilan panen. Tarian ini di lakukan oleh para gadis desa yang mengenakan hanbok warna-warni dan membawa kipas, sapu, atau keranjang bunga.

Demikian artikel saya tentang adat istiadat Korea Selatan. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Kamu tentang negara yang kaya akan budaya dan tradisi ini. Terima kasih telah

Shares:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *