Peduliwni – Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI terus bergerak cepat dalam menangani situasi darurat yang dihadapi oleh Warga Negara Indonesia (WNI) akibat gempa di Turki. Langkah-langkah ini dilaksanakan melalui upaya koordinasi intensif dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Ankara.

Selain memberikan bantuan dan melakukan proses evakuasi, Kemenlu juga telah mengambil langkah ekstra dengan memerintahkan Dubes RI untuk Turki, Lalu Muhammad Iqbal, untuk beroperasi dari Adana untuk sementara waktu. Keputusan ini diambil mengingat Adana merupakan salah satu daerah yang terdampak langsung oleh gempa tersebut. Langkah-langkah ini merupakan bentuk keseriusan pemerintah dalam memberikan bantuan dan perlindungan kepada WNI yang terkena dampak musibah.

 Dubes RI Berkantor di Adana untuk Koordinasikan Bantuan Kemanusiaan

Saya menerima instruksi penting dari seorang pejabat tinggi untuk memulai misi kemanusiaan di Adana mulai besok. Tugasnya cukup menantang: koordinasi kedatangan empat pesawat bantuan kemanusiaan yang membawa tim penyelamat dan logistik dari Indonesia, serta menjaga keamanan dan kesejahteraan WNI yang masih berada di wilayah terdampak gempa.

Rencana pengiriman ini telah dipersiapkan dengan cermat oleh Pemerintah Indonesia. Dua pesawat militer dan satu pesawat Hercules C-130 dijadwalkan tiba pada tanggal 12 Februari 2023, membawa Tim Medium Urban SAR INASAR dari BASARNAS serta bantuan logistik dari Kemenhan RI. Rombongan kedua, yang di jadwalkan tiba dua hari kemudian, akan membawa Emergency Medical Team dan bantuan kemanusiaan lainnya, seperti genset dan tenda pengungsi, sesuai dengan kebutuhan yang di tetapkan oleh Turki.

Sementara itu, titik debarkasi untuk semua penerbangan misi kemanusiaan dari Indonesia akan berada di Adana, sesuai dengan permintaan Turki. Ini menunjukkan kesiapan dan komitmen Indonesia dalam memberikan bantuan kepada negara yang membutuhkan dalam situasi darurat. Semoga upaya ini dapat membantu meringankan penderitaan dan mempercepat proses pemulihan bagi mereka yang terdampak.

Gempa Turki Tewaskan Lebih dari 20 Ribu Orang

 

Pada dini hari Senin, guncangan mengerikan dengan magnitudo 7,8 mengguncang Turki dan Suriah. Episentrumnya terletak 23 kilometer timur Nurdagi, di provinsi Gaziantep Turki, dengan kedalaman 24,1 kilometer.

Kejadian ini berpusat di daratan, hanya sekitar 30 kilometer dari ramainya kota Gaziantep yang di huni oleh 2 juta penduduk.

Dampaknya amat tragis, dengan lebih dari 20 ribu jiwa yang telah terenggut dalam bencana ini. Angka korban terus bertambah seiring upaya penyelamatan yang masih berlangsung.

Tak hanya menelan korban jiwa, gempa ini juga menyebabkan rusaknya bangunan, infrastruktur, dan fasilitas umum di wilayah terdampak. Laporan resmi pemerintah Turki mencatat lebih dari 100 ribu bangunan hancur, termasuk rumah sakit, sekolah, masjid, dan kantor pemerintahan.

Dampak Gempa

Selain itu, dampak gempa juga mengakibatkan terputusnya pasokan listrik, air, dan jalur komunikasi di sejumlah daerah terdampak. Keadaan ini menghambat upaya penyelamatan dan bantuan kemanusiaan yang di lakukan oleh pihak berwenang dan relawan.

Guncangan gempa Turki juga terasa di beberapa negara tetangga, seperti Suriah, Irak, Iran, Lebanon, dan Armenia. Di Suriah, bencana ini merusak sejumlah situs bersejarah, termasuk Benteng Aleppo dan Masjid Umayyah di Damaskus.

Untuk mengatasi krisis kemanusiaan yang terjadi, pemerintah Turki telah mengumumkan status darurat di wilayah terdampak dan meminta bantuan internasional. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan berjanji akan melakukan segala upaya untuk memulihkan kondisi wilayah terdampak.

Tak ketinggalan, pemerintah Indonesia juga menyatakan simpati dan solidaritas kepada rakyat Turki. Presiden Joko Widodo secara pribadi menghubungi Presiden Erdogan untuk menawarkan bantuan kemanusiaan dari Indonesia.

Kedua negara, Indonesia dan Turki, memang telah menjalin hubungan persahabatan yang erat selama bertahun-tahun. Dalam momen sulit seperti ini, Presiden Indonesia memberikan dukungan moral yang kuat kepada Turki melalui pernyataan beliau.

Ini bukan sekadar kata-kata kosong, melainkan ungkapan tulus dari hati yang merasakan duka cita atas musibah yang menimpa sahabatnya. Dukungan ini mencerminkan solidaritas antarnegara dan keinginan untuk berbagi beban serta menguatkan ikatan persahabatan. Semoga dukungan ini dapat memberikan sedikit kekuatan dan penghiburan bagi saudara-saudara kita di Turki yang sedang menghadapi cobaan berat.

Penutup

Dalam tragedi gempa yang mengguncang Turki, langkah responsif Indonesia tak kenal lelah. Melalui koordinasi yang intensif antara Kementerian Luar Negeri dan KBRI Ankara, upaya bantuan dan perlindungan kepada WNI yang terdampak terus di lakukan dengan serius.

Dalam langkah ekstra ini, Dubes RI untuk Turki, Lalu Muhammad Iqbal, di perintahkan untuk beroperasi dari Adana, yang menjadi titik pusat kerusakan akibat gempa. Sebagai bentuk keseriusan, bantuan dan perlindungan terus mengalir bagi WNI yang membutuhkan.

Dubes Iqbal menjelaskan, “Saya di perintahkan oleh Bu Menlu untuk segera memulai operasi di Adana mulai besok.” Dengan kedatangan empat pesawat bantuan kemanusiaan dari Pemerintah Indonesia, termasuk tim penyelamat dan logistik, serta koordinasi dengan BNPB, Indonesia melangkah tegas dalam memberikan dukungan kepada Turki dalam menghadapi bencana ini.

Shares:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *