Vietnam adalah salah satu negara yang memiliki perkembangan industri yang pesat di Asia Tenggara. Banyak perusahaan asing yang tertarik untuk berinvestasi di Vietnam karena biaya produksi yang rendah, pasar yang besar, dan stabilitas politik. Namun, sebelum Kamu memutuskan untuk bekerja atau berbisnis di Vietnam, ada baiknya Kamu mengetahui hukum ketenagakerjaan di Vietnam ini.
Lalu, Apa saja hak dan kewajiban Kamu sebagai pekerja atau pengusaha di Vietnam? Bagaimana perbandingannya dengan Indonesia? Dan apa saja tantangan dan peluang yang ada di sektor hukum ketenagakerjaan di Vietnam? Simak ulasan berikut ini.
Hukum Ketenagakerjaan di Vietnam: Apa yang Perlu Kamu Ketahui
Hak dan Kewajiban Pekerja di Vietnam
Menurut Undang-Undang Ketenagakerjaan Vietnam tahun 2019, pekerja di Vietnam memiliki hak dan kewajiban sebagai berikut:
- Hak bekerja dalam lingkungan yang aman, sehat, dan adil, tanpa diskriminasi atau pelecehan.
- Hak mendapatkan upah yang sesuai dengan kualifikasi, kemampuan, dan hasil kerja, serta tidak boleh lebih rendah dari upah minimum yang ditetapkan oleh pemerintah.
- Hak untuk mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti hamil, cuti bersalin, dan cuti lainnya sesuai dengan ketentuan hukum.
- Hak untuk membentuk, bergabung, atau keluar dari serikat pekerja, serta berpartisipasi dalam kegiatan kolektif untuk melindungi hak dan kepentingan pekerja.
- Hak mengajukan keluhan, saran, atau tuntutan terkait dengan kondisi kerja, upah, atau perlakuan dari pengusaha atau atasan.
- Hak mendapatkan perlindungan sosial, asuransi, dan kesejahteraan lainnya sesuai dengan ketentuan hukum.
- Kewajiban untuk mematuhi peraturan kerja, kontrak kerja, dan perjanjian kolektif yang berlaku.
- Kewajiban untuk menjaga rahasia bisnis, kekayaan intelektual, dan kepentingan sah dari pengusaha.
- Kewajiban untuk meningkatkan kualifikasi, keterampilan, dan produktivitas kerja.
- Kewajiban untuk menghormati hak dan kepentingan sah dari pengusaha, atasan, dan rekan kerja.
Perbandingan dengan Indonesia
Jika dibandingkan dengan Indonesia, hukum ketenagakerjaan di Vietnam memiliki beberapa persamaan dan perbedaan. Berikut adalah beberapa poin yang dapat dijadikan perbandingan:
1. Upah minimum.
Upah minimum di Vietnam bervariasi tergantung pada wilayah dan sektor. Pada tahun 2020, upah minimum berkisar antara 2,92 juta dong (sekitar Rp 1,8 juta) hingga 4,42 juta. Sementara itu, upah minimum di Indonesia pada tahun 2020 berkisar antara Rp 1,76 juta hingga Rp 4,28 juta per bulan, tergantung pada provinsi dan sektor. Secara umum, upah minimum di Vietnam lebih rendah dari Indonesia, namun memiliki selisih yang tidak terlalu besar.
2. Jam kerja.
Jam kerja normal di Vietnam adalah 8 jam per hari dan 48 jam per minggu. Pekerja yang bekerja di sektor tertentu, dapat bekerja hingga 12 jam per hari dan 56 jam per minggu. Di Indonesia, jam kerja normal adalah 7 jam per hari dan 40 jam per minggu. Secara umum, jam kerja di Vietnam lebih panjang dari Indonesia, namun memiliki ketentuan upah lembur yang sama.
3. Cuti.
Cuti tahunan di Vietnam adalah 12 hari untuk pekerja yang bekerja selama setahun atau lebih, dan ditambah satu hari untuk setiap lima tahun bekerja. Di Indonesia, cuti tahunan adalah 12 hari untuk pekerja yang bekerja selama setahun atau lebih, dan ditambah satu hari untuk setiap enam tahun bekerja. Secara umum, cuti di Vietnam lebih lama dari Indonesia, terutama untuk cuti hamil dan cuti bersalin.
Tantangan dan Peluang di Sektor Ketenagakerjaan Vietnam
Sektor ketenagakerjaan di Vietnam menghadapi beberapa tantangan dan peluang di masa depan. Berikut adalah beberapa poin yang dapat dijadikan pertimbangan, diantaranya:
1. Tantangan.
Salah satu tantangan utama di sektor ketenagakerjaan Vietnam adalah kualitas dan keterampilan pekerja. Meskipun Vietnam memiliki jumlah pekerja yang besar, namun sebagian besar pekerja masih memiliki pendidikan dan keterampilan yang rendah. Hal ini menyebabkan kesenjangan antara permintaan dan penawaran tenaga kerja yang berkualitas, terutama di sektor industri padat teknologi dan inovasi.
Selain itu, sektor ketenagakerjaan Vietnam juga menghadapi tantangan terkait dengan perlindungan sosial, keselamatan dan kesehatan kerja, dan hubungan industrial. Banyak pekerja yang tidak terdaftar dalam sistem asuransi sosial, tidak mendapatkan perlindungan hukum yang memadai, dan tidak memiliki akses ke fasilitas kesehatan dan keselamatan yang layak.
2. Peluang.
Salah satu peluang utama di sektor ketenagakerjaan Vietnam adalah potensi pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Vietnam memiliki keunggulan komparatif dalam hal biaya produksi, lokasi geografis, dan stabilitas politik. Hal ini membuat Vietnam menjadi salah satu tujuan investasi yang menarik bagi perusahaan asing, terutama di sektor industri, perdagangan, dan jasa.
Selain itu, Vietnam juga memiliki peluang untuk meningkatkan kualitas dan keterampilan pekerja melalui reformasi pendidikan, pelatihan, dan pengembangan sumber daya manusia. Vietnam juga memiliki peluang untuk meningkatkan perlindungan sosial, keselamatan dan kesehatan kerja, dan hubungan industrial melalui penguatan peraturan, pengawasan, dan dialog sosial.
Demikian artikel yang kami buat tentang hukum ketenagakerjaan di Vietnam. Saya harap artikel ini bermanfaat dan informatif bagi Kamu yang ingin mengetahui tentang ketenagakerjaan di Vietnam. Jika Kamu memiliki pertanyaan, saran, atau kritik, silakan tulis pada kolom komentar yang tersedia di bawah ini. Sekian dan terima kasih!