Peduliwni.comSekolah Indonesia Riyadh (SIR) membuka kembali kelas jarak jauh untuk siswa baru yang tinggal di kawasan Timur Tengah. Langkah ini sejalan dengan komitmen Pemerintah Indonesia dalam menjalankan kebijakan wajib belajar 12 tahun bagi anak usia sekolah di luar negeri.

Program ini memberikan kesempatan bagi pelajar Indonesia di berbagai negara untuk mengakses pendidikan berkualitas, meskipun berada jauh dari tanah air. Penasaran? Yuk, simak ulasannya di bawah ini!

Komitmen Pemerintah dalam Pendidikan di Luar Negeri

Pendidikan jarak jauh yang di selenggarakan oleh Sekolah Indonesia Riyadh bertujuan untuk mendukung program Pemerintah Republik Indonesia yang mewajibkan seluruh pelajar berwarga negara Indonesia menyelesaikan pendidikan hingga jenjang 12 tahun.

Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Arab Saudi. Badrus Sholeh, menjelaskan bahwa pembukaan kelas jarak jauh ini merupakan upaya dari Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) untuk menyediakan akses pendidikan bagi pelajar Indonesia di seluruh dunia.

“Kelas Jarak Jauh Sekolah Indonesia Riyadh merupakan salah satu kegiatan belajar mengajar SILN yang mendukung program pemerintah untuk memastikan pelajar Indonesia menyelesaikan pendidikan wajib 12 tahun,” ujar Badrus dalam keterangan tertulis pada Jumat (21/7/2023).

Sosialisasi Pembukaan Kelas Jarak Jauh kepada Masyarakat

Sosialisasi pembukaan kelas jarak jauh telah di lakukan oleh pihak KBRI kepada 37 wali murid dan perwakilan dari berbagai negara di kawasan Timur Tengah. Mulai dari Afrika Utara, dan Asia Selatan, termasuk Bahrain, Mozambik, Pakistan, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Oman, Libya, Syria, serta negara-negara lainnya.

Hal ini menunjukkan upaya yang serius untuk memperkenalkan program tersebut dan memastikan bahwa masyarakat Indonesia di luar negeri mengetahui kesempatan ini.

Baca juga: Layanan yang di Berikan KBRI Bern untuk WNI di Swiss

Mengatasi Kendala Dokumen Pendidikan

Salah satu tantangan terbesar yang di hadapi oleh siswa di luar negeri, khususnya di Timur Tengah, adalah masalah administrasi dan dokumen. Banyak orang tua yang menginginkan agar anak-anak mereka mendapatkan pendidikan formal namun terkendala oleh kurangnya dokumen. Mulai dari akta kelahiran, izin tinggal yang sudah habis masa berlaku, atau belum memiliki kartu keluarga.

Badrus Sholeh menyampaikan bahwa masalah ini telah menjadi perhatian utama. Sekolah Indonesia Riyadh menyediakan solusi bagi siswa yang mengalami kendala dokumen. Meskipun siswa tidak memiliki dokumen yang di perlukan, mereka tetap dapat mengikuti kelas jarak jauh dengan syarat wali murid bersedia mengurus dokumen yang di perlukan, seperti data pokok pendidikan (Dapodik) untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Kelas Tersedia untuk Semua Jenjang Pendidikan

Sejak mendapatkan izin untuk mengelola kelas jarak jauh pada tahun 2021, SIR telah menyediakan pendidikan untuk jenjang TK, SD, SMP, dan SMA. Ini memberi kesempatan kepada pelajar Indonesia di luar negeri untuk melanjutkan pendidikan mereka secara formal tanpa perlu berpindah ke negara yang memiliki sekolah internasional.

Perlu di catat bahwa SIR terpisah dari Sekolah Indonesia Pancasila Jeddah pada tahun 1985. Dan sejak saat itu telah berkembang menjadi lembaga pendidikan yang menyelenggarakan berbagai program untuk pelajar Indonesia di Timur Tengah.

Jumlah Siswa dan Proses Pembelajaran Kelas Jarak Jauh

Wakil Kepala SIR, Hijrah Baihaqie, menjelaskan bahwa hingga 2023, jumlah siswa yang terdaftar dalam program kelas jarak jauh ini mencapai 71 orang. Jumlah ini terbagi atas 9 siswa TK, 40 siswa SD, 13 siswa SMP, dan 9 siswa SMA. Mereka berasal dari berbagai kota di Arab Saudi seperti Jizan, Khobar, Madinah, Dhahran, Majmaah, dan Jubail.

Selain itu, terdapat juga siswa dari Dubai, Abu Dhabi (Uni Emirat Arab), Qatar, Bahrain, Oman, Jordan, Turki, Pakistan, Senegal, Mozambique, Kuwait, Tunisia, Sudan, Uzbekistan, dan Mesir. Proses pembelajaran di kelas jarak jauh dilakukan secara bersamaan dengan kelas reguler di Sekolah Indonesia Riyadh. Kecuali untuk kelas 1, 2, dan 3 SD, yang gurunya terpisah.

Hal ini memungkinkan siswa di luar Riyadh untuk tetap mendapatkan pendidikan yang setara dengan yang ada di sekolah Indonesia reguler.

Kepuasan Orang Tua dan Siswa Terhadap Kualitas Pendidikan

Beberapa orang tua siswa mengungkapkan kepuasan mereka terhadap kualitas pendidikan yang di berikan oleh SIR. Baik itu perwakilan KBRI di Mozambique, dan Syahrudin. “Kami sangat bahagia mengetahui bahwa guru-guru di sini telah tersertifikasi dan mengajar dengan standar nasional. Kami sangat puas dengan pelayanan yang di berikan, mulai dari jam pelajaran hingga koneksi internet yang memadai,” ungkap Syahrudin.

Hal ini menegaskan bahwa meskipun berada jauh dari Indonesia. Anak-anak Indonesia di kawasan Timur Tengah masih dapat menikmati kualitas pendidikan yang sebanding dengan sekolah di tanah air.

Kesimpulan

Dengan adanya program kelas jarak jauh ini. Sekolah Indonesia Riyadh telah memberikan kesempatan kepada pelajar Indonesia di kawasan Timur Tengah untuk tetap melanjutkan pendidikan meski terhalang oleh berbagai kendala administrasi. Program ini tidak hanya membantu siswa untuk menyelesaikan kewajiban belajar 12 tahun. Namun juga memastikan bahwa kualitas pendidikan tetap terjaga di mana pun mereka berada.

Pihak KBRI dan SIR berkomitmen untuk terus mendukung pelajar Indonesia di luar negeri. Dan berharap bahwa lebih banyak siswa yang dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Pendidikan yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah Indonesia.

 

Shares:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *