Peduliwni.com – Kondisi terkini perang di Sudan, khususnya di ibu kota Khartoum, semakin memburuk akibat konflik yang terus meluas. Perang yang meletus antara militer dan pasukan paramiliter di negara tersebut telah menimbulkan dampak signifikan, baik bagi warga negara Sudan maupun warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di sana. KBRI Khartoum telah mengeluarkan sejumlah imbauan dan informasi penting mengenai kondisi tersebut, terutama bagi WNI yang berada di wilayah berbahaya.

Kondisi Terkini Perang di Sudan

Pada tanggal 17 April 2023, KBRI Khartoum melalui edaran resmi yang di unggah di akun Instagram mereka, menyampaikan bahwa situasi di Sudan terus memburuk. Peperangan yang awalnya terbatas di beberapa area, kini telah meluas dan mencakup beberapa titik utama di Khartoum dan sekitarnya.

Menurut laporan yang di terima oleh KBRI, beberapa lokasi yang menjadi titik pertempuran sengit antara pasukan militer dan paramiliter, antara lain IUA, Wisma Duta, area sekitar Bandara, Arkaweet, Al Riyadh, serta beberapa area di luar ibu kota Sudan, Khartoum.

Dampak Konflik

Kondisi di Sudan semakin buruk, mengganggu kehidupan sehari-hari warga, termasuk pasokan logistik, air, dan listrik. Kekurangan barang dan kebutuhan pokok membuat mobilitas terbatas, mempengaruhi keselamatan warga asing, termasuk WNI. KBRI Khartoum melaporkan bahwa pasokan makanan dan obat-obatan semakin langka, sementara gangguan pada pasokan energi dan air menambah kesulitan masyarakat.

Rumah sakit dan fasilitas medis yang seharusnya merawat korban konflik juga kesulitan beroperasi normal. Kurangnya pasokan medis dan tenaga medis yang mengungsi atau takut beroperasi di area konflik semakin mempersulit penanganan korban.

Imbauan KBRI Khartoum untuk WNI yang Berada di Sudan

KBRI Khartoum merespons eskalasi konflik dengan mengeluarkan imbauan untuk WNI di Sudan agar selalu waspada dan mengutamakan keselamatan. WNI di minta untuk tetap di rumah, menjauhi jendela, dan menjaga komunikasi dengan keluarga. Dokumen penting dan barang pribadi juga di sarankan disiapkan dalam satu tas ransel jika keadaan memburuk.

KBRI berusaha memberikan bantuan logistik, seperti makanan dan obat-obatan, serta memfasilitasi pergerakan menuju titik aman. Selain itu, KBRI bekerja sama dengan pemerintah dan organisasi internasional untuk menyediakan jalur evakuasi, meskipun tantangan keamanan yang ada menyulitkan upaya tersebut. Kewaspadaan dan kesiapsiagaan sangat di perlukan di daerah rawan konflik.

Korban Tewas Akibat Bentrokan yang Terus Berkembang

Konflik yang terjadi di Sudan juga menelan banyak korban jiwa. Seperti yang di sampaikan oleh Perwakilan Khusus PBB untuk Sudan, Volker Perthes, hingga saat ini tercatat sedikitnya 185 orang tewas akibat bentrokan antara militer dan pasukan paramiliter. Angka ini di perkirakan masih akan terus meningkat seiring dengan berlanjutnya pertempuran sengit di berbagai titik di Sudan.

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, telah meminta pihak-pihak yang bertikai untuk segera menghentikan permusuhan. PBB mengkhawatirkan bahwa jika perang ini berlanjut, bisa menyebabkan kehancuran lebih lanjut, baik bagi Sudan maupun kawasan sekitarnya. Guterres menekankan bahwa eskalasi lebih lanjut dari konflik ini dapat menghancurkan stabilitas negara dan kawasan yang sudah rapuh tersebut.

Selain itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah melaporkan peningkatan jumlah korban yang terluka dan kebutuhan mendesak akan bantuan medis. Banyak warga yang terjebak di area-area yang terdampak langsung oleh pertempuran tidak dapat keluar untuk mendapatkan perawatan, sehingga memperburuk keadaan medis di Sudan.

Baca juga: Keamanan Terjamin! Cara Lapor ke KBRI

Meningkatkan Kewaspadaan: Tips untuk WNI di Sudan

Dalam situasi yang semakin genting ini, KBRI Khartoum memberikan beberapa saran praktis untuk WNI yang berada di Sudan, guna meningkatkan kewaspadaan mereka dalam menghadapi situasi darurat. Beberapa tips yang di berikan antara lain adalah :

  • Tetap di Rumah : Usahakan untuk tidak keluar rumah kecuali jika sangat di perlukan. Jika berada di luar, segera cari tempat yang lebih aman dan jauh dari lokasi pertempuran.
  • Perhatikan Keamanan Lingkungan : Hindari tempat-tempat yang rawan pertempuran dan selalu perhatikan kondisi sekitar. Jangan ragu untuk segera menghubungi pihak berwenang jika merasa dalam bahaya.
  • Siapkan Barang-Barang Penting : Pastikan Anda memiliki dokumen penting seperti paspor, identitas diri, serta barang-barang kebutuhan pribadi dalam satu tas ransel yang mudah di bawa jika harus segera mengungsi.
  • Berkomunikasi dengan Keluarga dan Teman : Selalu update informasi kondisi Anda kepada keluarga atau teman di Indonesia atau negara asal Anda. Ini penting agar mereka dapat segera memberi bantuan jika di perlukan.
  • Ikuti Instruksi KBRI dan Pihak Berwenang : Jangan ragu untuk mengikuti instruksi atau informasi yang di berikan oleh KBRI dan pihak berwenang setempat. Mereka akan memberikan panduan terbaik untuk keselamatan Anda.

Selain itu, KBRI Khartoum juga mengingatkan agar WNI yang berada di Sudan untuk terus memantau informasi terbaru terkait situasi keamanan dan mengikuti instruksi yang diberikan oleh pemerintah Indonesia dan pihak-pihak berwenang.

Kesimpulan

Kondisi perang yang semakin meluas di Sudan telah mengakibatkan kerugian besar, baik bagi negara tersebut maupun bagi warga negara asing yang berada di sana, termasuk WNI. Dalam menghadapi krisis ini, kewaspadaan dan persatuan sangat di butuhkan.

KBRI Khartoum terus berupaya memberikan dukungan dan informasi kepada WNI yang ada di Sudan, namun di sisi lain, peran serta komunitas internasional juga sangat penting untuk menghentikan konflik ini dan memberikan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan.

Bagi WNI di Sudan, penting untuk tetap tenang, mengikuti imbauan yang diberikan KBRI, serta mempersiapkan segala hal yang di perlukan untuk menghadapi situasi darurat. Semoga konflik ini segera berakhir dan stabilitas dapat kembali pulih di Sudan.

Shares:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *